Sabtu, 25 Februari 2012

Konsep pementasan "Renungan malam HIV AIDS"


Pendahuluan
Berpikir pada dasarnya merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. Gerak pemikiran ini dalam kegiatannya mempergunakan lambang yang merupakan abstraksi dari objek yang sedang kita pikirkan. Berpikir itulah yang mencirikan hakekat manusia dan karena berpikirlah dia menjadi manusia. Perlu menjadi bahan pemikiran bersama antara pemerintah dan masyarakatnya, agar selalu waspada dalam menyikapi segala bentuk ancaman terhadap masyarakat dalam realitas sosialnya, dalam hal ini ancaman virus HIV / Aids. Tetapi bukan berarti mengucilkan mereka yang mengidap penyakit HIV / Aids yang mematikan itu. Para dokter ahli seluruh dunia tidak henti-hentinya melakukan penelitian dengan berbagai usaha.   

Latar Belakang
Beberapa bulan ini sempat beredar isu yang menggemparkan masyarakat Indonesia, isu tersebut berisikan ancaman penyebaran HIV melalui tusuk gigi. Kabar tersebut beredar di Palembang melalui pesan singkat dari Ponsel (telepon seluler) milik warga. Bahkan,  jaringan ini terus menyebarkan misi bahaya ini sesama komunitas penderita di grup khusus melalui Blackberry Massenger (BBM). Ini menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Informasi sripo (grup Tribunnews.com) di lingkungan dokter di RSMH Palembang, Jumat (24/6/2011) membenarkan adanya berita tersebut, maka mereka juga sedang melakukan penelitian dan mencoba masuk ke dalam grup BBM melalui jaringan Jakarta dan dokter yang bertugas di RSCM Jakarta. SMS itu antara lain berbunyi, "Mereka berniat menyebarkan penyakit ini dengan media tusuk gigi yang banyak terdapat di restoran dan rumah makan. Memakai tusuk gigi tersebut hanya untuk melukai gusinya supaya berdarah lalu diusap hingga tidak kelihatan darahnya, kemudian tusuk gigi yang sudah tercemar tersebut dikembalikan ke tempatnya," Informasi lain juga menyebutkan, indikasi ini bermula ada seorang PSK yang tidak terima dirinya dikucilkan dari masyarakat karena mengidap penyakit HIV. Kemudian, ia ingin juga orang lain merasakan betapa sakitnya dikucilkan masyarakat. Lantas, membeli tusuk gigi dari toko, yang kemudian direndam dengan darahnya sampai meresap, kemudian dicuci lalu dijemur sampai kering. Setelah itu, ketika ia makan di restoran, lalu tusuk gigi yang ada di meja restoran itu, ia tukar dengan harapan orang lain bisa tertular HIV melalui tusuk gigi.
Untuk mengkanter virus tersebut agar tidak merebag ke tengah masyarakat, perlu adanya sosialisasi rutin kepada masyarakat melalui penyuluhan, seminar, lokakarya dan sebagainya tentang adanya penyebaran virus HIV / Aids. Kita harus memahami psikologis masyarakat kita yang rindu akan sebuah hiburan. Oleh karena itu perlu adanya media untuk menghibur, salah satunya melalui media Pertunjukan. Sebagaimana kita ketahui bahwa media seni pertunjukan selain sebagai media hiburan juga media penyampai pesan kepada masyarakat. Semoga penonton menemukan katarsis setelah menyimak dengan seksama dan di bawa pulang untuk menjadi renungan dirinya setelah menyaksikan pertunjukan yang bermuatan pesan-pesan sosial tentang pentingnya memahami bahaya Virus HIV / Aids.    






Sasaran Penonton
Seni Pertunjukan ini diperuntukan kepada seluruh lapisan masyarakat di Kota Palu

Maksud Tujuan
·         Mengajak masyarakat Kota Palu untuk selalu waspada terhadap HIV / Aids.
·         Mengajak masyarakat Kota Palu untuk selalu waspada terhadap isu penyebaran HIV / Aids melalui tusuk gigi.
·         Sebagai kritik sosial terhadap masyarakat Kota Palu yang mudah terpengaruh oleh modernitas
·         Mengajak masyarakat agar update dengan segala peristiwa dengan keberadaan realitas sosialnya  

Rancangan Tempat Pementasan
Taman Budaya Propinsi Sulawesi Tengah. Jalan Abdul Raqi. No. 8 Palu Barat
Hari Sabtu, 3 Desember 2011. Jam, 19:30 Wita.

Bentuk Kegiatan :
-       Pertunjukan Monolog “Pie Thian” karya: M. Noerdianza
-       Kabaret
-       Musikalisasi Puisi
Tema
“Renungan Malam Memperingati Hari Aids Se dunia”

Sekretariat Sanggar Seni Lentera Kota Palu
Jalan Abdul Raqih Gelar Datok Karama, Samping Taman Budaya. No. 8
kode Pos. 94112. Kontak Person. 085643318250.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar